Koneksi antar materi budaya positif

Disini saya akan menjabarkan pendapat dan refleksi saya tentang materi yang sudah saya pelajari dalam program guru penggerak angkatan 9, pada modul budaya positif. Modul ini memuat tentang : Disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, segitiga restitusi.

Pertanyaan :

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi.

  • Dari seorang guru lah murid dibimbing dan dibiasakan menerapkan budaya positif dalam kesehariannya. Ini dimulai dari penerapan disiplin positif, dalam penerapannya dapat diimbangi dengan motivasi perilaku manusia, dimana yang menjadi tujuan adanya motivasi dari dalam diri guru maupun murid dalam menegakkan disiplin positif itu sendiri. Dalam keseharian kita menjaga disiplin positif kepada murid harus memperhatikan posisi kontrol restutusi kita yang diharapkan kita dapat menjadi seorang manager sehingga dapat membuat murid mandiri dan dapat berfikir kritis apabila dilain waktu dia menemukan permasalahan sendiri. Dalam penegakan budaya positif sangat dibutuhkan keyakinan kelas/sekolah dimana keyakinan ini sudah disepakati oleh semua pihak yang terlibat, sehingga muncul kesadaran dalam menegakkan keyakinan tersebut. Apabila dalam penerapannya masih ditemukan pelanggaran keyakinan, dapat ditangani dengan langkah seperti pada segitiga restitusi ini akan membuat murid lebih nyaman dan sadar dengan kesalahannya dan selanjutnya mereka dengan kemampuannya mencoba menyelesaikan permasalahan yang sudah dilakukan.

Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

  • banyak hal menarik, banyak pemahaman baru yang daya dapatkan dalam materi budaya positif ini. biasanya saya menangani permasalahan murid dengan cara menjadi teman mereka karena awalnya itu saya anggap sudah sesuai dengan kodrat alam murid, dan tidak menghakimi murid, ternyata ada cara yang lebih membantu murid dalam menjadikan dirinya sebagai manusia yang lebih berharga dengan menjadi manager. Hampir semua materi menurut saya sangat menarik. Membuat keyakinan kelaspun juga bagi saya sangat menarik, aturan yang datang dari diri sendiri diyakini dapat tertanam dalam di dalam diri masing-masing, dan hal lainnya.

Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
mendisiplinkan murid tidak hanya dengan hukuman, karena itu akan membuat mereka menjadi pendendam dan pemberontak. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.

Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

  • pengalaman dalam menangani permasalahan yang dilakukan murid, saya mencoba menyelesaikan dengan menggunakan langkah segitiga restitusi tetapi saya terhenti di bagian keyakinan kelas, ini belum dibentuk karena saya baru mengetahuinya setelah saya mempelajari budaya positif ini. sehingga saya berfikir akan mulai membuat keyakinan kelas untuk membuat siswa sadar dengan aturan / keyakinan yang dibuat secara bersama – sama.

Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

  • saya bingung, awalnya karena ternyata harus benar-benar memahami langkah demi langkah, tetapi saat mencoba dilakukan ini tidak begitu susah.

Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

  • menurut saya hal baik yang sudah ada pada saya, dimana kehadiran saya termasuk yang diharapkan siswa dikelas yang saya ampu. dengan begitu sebenarnya saya akan dengan mudah memasukkan nilai-nilai keyakinan yang seharusnya bisa digunakan dalam kelas. hal yang perlu diperbaiki dengan membiarkan murid mencoba mencari solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, bukan hanya memberikan solusi tetapi mereka dicoba untuk berfikir kritis dengan masalahnya sendiri.

Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu?

  • posisi kontrol yang sering saya gunakan di kelas saya adalah sebagai teman. Perasaan saya, ternyata masih ada posisi kontrol yang lebih baik dalam mendidik murid.

Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?

  • saya akan mencoba pada posisi manager, mungkin akan ada kendala karena kebiasaan saya bercanda dengan murid, tetapi itu tidak akan menghalangi saya untuk terus mencoba, untuk kebaikan murid dimasa mendatang.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
belum, saya belum pernah menerapkan segitiga restitusi sebelumnya. sejak mempelajari modul ini saya baru memahami bagaimana itu proses segitiga restitusi.

Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

  • belum ada hal lain yang terfikirkan oleh saya, karena semua materi dalam modul ini bagi saya adalah hal baru dimana saya harus menerapkan satu per satu supaya terwujud budaya positif yang diharapkan bersama.

Leave a comment